"Menggapai Surga dengan Tulisan", karya Abu Al-Ghifari
(Kiat Menjadi Penulis Sukses -- Panduan untuk Generasi Sukses)
Penerbit : Mujahid Press
Cetakan : III (November 2003)
Jumlah Hlm : 133 halaman
Buku yang ditulis berdasarkan pengalaman ini berisikan suatu rentetan pengalaman individu yang berbeda dalam hal menulis. Tak banyak orang yang paham dan mendalami bidang tulis-menulis yang membutuhkan skill dan teknik yang mendalam untuk menjadi seorang ahli. Namun dalam buku ini, penulis memaparkan bagaimana sebuah profesi itu berawal dari kerja keras dan loyalitas yang tinggi sehingga menuntut seseorang lebih profesional dalam persaingan masa kini. Mereka yang ber-mindset terhadap apa yang mereka kerjakan itu merupakan sebagian dari ibada akan lebih ridho menerima segala konsekuensi, yang baik maupun buruk sekalian. Seperti Dalil berikut ini:
"Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula bersedih hati". (QS. Al-Baqarah: 112)
"Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula bersedih hati". (QS. Al-Baqarah: 112)
Dari situlah kita harus memaknai adanya keikhlasan terhadap apa yang kita kerjakan (profesi).
Adapun hal-hal yang dipaparkan penulis dalam buku ini adalah kisah 3 orang teman yang menyikapi profesinya secara berbeda. Teman pertama begitu optimis terhadap apa yang ia kerjakan, namun usahanya berhenti hanya karena kegagalan diawal akibat penolakan karena dirinya sudah membayangkan berapa besar uang yang akan ia terima jikalau karyanya diterima. Berbeda dengan teman kedua yang sudah diterima karyanya, namun honor atas karya tersebut tak kunjung diberikan sehingga ia putus asa dan melampiaskan kekecewaannya dengan berhenti berkarya. Beda lagi dengan teman ketiga yang juga telah diterima hasil karyanya namun honor yang diterimanya tidak sesuai dengan yang ia bayangkan sehingga iapun kecewa dan memutuskan untuk berhenti berkarya.
Disini penulis ingin mengembangkan pola pikir pembaca tentang bagaimana kita menngatasi masalah sedemikian rupa, langkah yang harus kita ambil. dan bagaimana kita menyikapi suatu kegagalan.
Bermula dengan memaparkan suatu pengalaman berbeda yang dapat menjadi motivasi seseorang dalam menyikapi profesinya. Bagaimana ia memandang sebuah profesi. Apakah profesi hanya sebagai sarana untuk menciptakan sebuah keuntungan saja ataukah sebagai sebuah kesenangan yang akan dijalin terus-menerus walau tak ada imbalan sama sekali.
Belajar dari pengalaman ketiga teman tersebut, sebelum kita menentukan menjadi seorang penulis, sebaiknya kita pahami dulu dunia tulis-menulis/ jurnalistik secara lebih mendalam. Dalam buku ini, penulis juga serta merta membeberkan pemahaman sentral mengenai dunia jurnalistik yang erat kaitannya dengan artikel dan buku, kiat-kiat menjadi penulis profesional setelah memasuki gerbang jurnalistik, beserta teknik-teknik yang praktis dalam tulis-menulis di dunia jurnalistik seperti mengenal ciri artikel, naskah yang berkualitas, dan tata cara pengiriman artikel/ buku. Selain itu, penulis juga menambahkan pembahasan mengenai problematika penulis pemula dan bagaimana cara menghadapi kegagalan. Tak lupa penulis menuangkan sekelumit kisah perjalanan hidupnya sebagai motivasi untuk pengembangan diri pembaca sekalian menuju masa depan yang lebih baik. Semua pembahsan dalam buku tersebut dikupas secara mendetail di dalam daftar isi yang sistematik dan terperinci. Melalui buku ini, penulis inngin menggembleng pembacanya agar lebih tahan banting terhadap kegagalan.
"Orang gagal bukan karena mereka tolol,tapi karena mereka kurang ngotot". (Burt Struthers)